Selamat Datang Selamat Berkunjung Di Blog Saya :D

Lihatlah mereka lucu - lucu kan, hehe

Selamat Datang Selamat Berkunjung Di Blog Saya :D

Ungkapkan aspirasimu tanpa arnakisme ya sobat.

Selamat Datang Selamat Berkunjung Di Blog Saya :D

Bekerjalah dengan sungguh - sungguh ya :)

Selamat Datang Selamat Berkunjung Di Blog Saya :D

Kapan ya saya punya mobil seperti ini :(

Selamat datang di ulalha.blogspot.com, di sini tempatnya dunia pariwisata.. dan jangan lupa tinggalkan komen anda,..dan terimakasih atas kunjungannya ^_^"

Selasa, 27 November 2012

Pesona Keindahan Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat

 

Raja Ampat adalah kepulauan di papua barat yang amat indah, keindahan kepulauan ini terkenal hingga ke seluruh dunia dengan keindahan pantai, laut, kehidupan bawah laut, iklim tropis dan dipadu keindahan pepohonan yang rimbun dan masih asri.

Sejumlah turis tampak asyik bersantap dan mengobrol santai sambil memandang lepas ke arah laut yang didominasi warna biru, hijau, dan putih. Warna-warna itu muncul karena pengaruh dari hamparan terumbu karang di dasar laut yang dangkal maupun dalam. Mereka sedang menikmati makan siang di Papua Diving Resort, perairan Irian Jaya Barat.

 

Teriknya matahari dan cerahnya udara justru membuat gemas para tamu untuk kembali menyelam dan menyelam. Cahaya matahari kerap menembus celah-celah gelombang laut sampai ke karang. Keelokan pemandangan dan biota lautnya memang membuat kesan mendalam bagi para wisatawan. Bagi pencinta wisata pesisir dan bawah air yang fanatik, Raja Ampat sangat dikenal bahkan dinilai terbaik di dunia untuk kualitas terumbu karangnya.

  

Banyak fotografer bawah laut internasional mengabadikan pesona laut Raja Ampat. Bahkan ada yang datang berulang kali dan membuat buku khusus tentang keindahan terumbu karang dan biota laut kawasan ini. Pertengahan 2006 lalu, tim khusus dari majalah petualangan ilmiah terkemuka dunia, National Geographic, membuat liputan di Raja Ampat yang akan menjadi laporan utama pada 2007.


Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31.000 jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat. Mereka seakan ingin menjelajahi seluruh perairan di “Kepala Burung” Pulau Papua.


Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa.

Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.


 

Papua Diving, satu-satunya resor eksotis yang menawarkan wisata bawah laut di kawasan itu, didatangi turis-turis penggemar selam yang betah selama berhari-hari bahkan hingga sebulan penuh mengarungi lekuk-lekuk dasar laut. Mereka seakan tak ingin kembali ke negeri masing-masing karena sudah mendapatkan “pulau surga yang tak ada duanya di bumi ini”.

 


Pengelolanya tak gampang mempersiapkan tempat bagi wisatawan. Maximillian J Ammer, warga negara Belanda pemilik Papua Diving Resort yang juga pionir penggerak wisata laut kawasan ini, harus mati-matian menyiapkan berbagai fasilitas untuk menarik turis dari mancanegara. Sejak memulai usahanya delapan tahun lalu, banyak dana harus dikeluarkan. Namun, hasilnya juga memuaskan. Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan.
Penginapan sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana.
“Turis menyelam hampir setiap hari karena lokasi penyelaman sangat luas dan beragam. Keindahan terumbu karangnya memang bervariasi sehingga banyak pilihan dan mengundang penasaran. Ada turis yang sudah berusia 80 tahun masih kuat menyelam,” tutur Max Ammer yang beristrikan perempuan Manado.

Tiga tahun lalu, Papua Diving membangun penginapan modern tak jauh dari lokasi pertama. Ternyata, penginapan yang dibangun dengan mengandalkan bahan bangunan lokal ini hampir selalu penuh dipesan. Padahal tarifnya mencapai 225 euro atau sekitar Rp 2,7 juta per malam. Di lokasi yang baru, dilengkapi peralatan modern, termasuk fasilitas telepon internasional dan internet.
Turis ke Raja Ampat hanya ingin ke Papua Diving di Pulau Mansuar karena fasilitas dan pelayannya sudah berstandar internasional, juga makanannya. Mereka mendarat di Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekitar 10 orang yang tarifnya Rp 3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai Mansuar.
Seperti pulau lainnya, Mansuar tampak asri karena hutannya masih terjaga dan air lautnya pun bersih sehingga biota laut yang tidak jauh dari permukaan bisa terlihat jelas. Turis cukup berenang atau ber-snorkelling untuk melihat keindahan laut, sedangkan jika ingin mengamati langsung kecantikan biota laut di kedalaman, mereka harus menyelam.
Warga lokal dilibatkan dalam pembangunan dan pengelolaan resor, bahkan 90 dari 100 karyawannya adalah warga Papua. Penduduk juga memasok ikan, sayur-mayur, buah-buahan, dan lainnya. Salah satu paket wisatanya mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat, termasuk burung Cendrawasih. Banyak wisatawan yang menjadi donatur pembangunan gereja dan pendidikan anak-anak sekitar Man- suar.
Max Ammer mempunyai komitmen untuk meningkatkan ekonomi dan keterampilan warga setempat. Mereka ada yang dilatih berbahasa asing dan menggunakan peralatan selam. Wisatawan pun merasa aman di kala siang maupun malam saat menikmati terik dan tenggelamnya matahari maupun saat berenang dan menyelam di laut yang sangat dalam.
Selain kelautan dan perikanan, Raja Ampat memiliki kekayaan sumber daya alam, antara lain minyak bumi dan nikel. Di dasar lautnya juga banyak terdapat kapal-kapal karam bekas Perang Dunia II yang diperkirakan memuat “harta karun” bernilai tinggi. Namun, jika salah kelola, kegiatan eksploitasi semua itu dikhawatirkan mengancam kelestarian dan keindahan alam lautnya.

Pulau Komodo NTT: Indahnya Pink Beach

 
Adakah pantai yang pasirnya halus berwarna merah muda, airnya jernih berwarna biru tua dan muda, dengan ombak tipis dan karang yang memikat, selain di Bahama? Pantai itu bernama Pink Beach. Saya berkesempatan seharian menikmati pantai dengan segala keindahan dan keunikannya ini.
Dalam literatur wisata bahari, ada tujuh pantai berpasir warna pink di dunia, salah satunya di Pulau Komodo. Taman Nasional Komodo (TNK), Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Para wisatawan lokal menyebutnya dengan Pantai Merah. Turis manca negara menyebutnya Pink Beach.
Pantai ini memang indah dan unik. Hamparan pantai dengan latar belakang air laut bergradasi biru, perbukitan hijau, langit biru cerah, awan putih bergumpal- gumpal, matahari yang cerah, dan hamparan pasir berwarna pink. Itulah keistimewaan yang dimiliki pantai ini.
Daya tarik berikutnya adalah, di Pink Beach tidak ada bangunan apa-apa dan tidak dihuni satu penduduk pun. Pantainya kosong. Sebuah pantai tak bertuan.Yang ada hutan hijau, tebing, bukit dan hempas halus ombak pantai dengan panorama pink yang menawan.
“Wow. It was incredible. The beach is so natural and unique. You thank your country has a wealth of unique natural and exotic, “(Wow. Ini sungguh luar biasa. Patai yang begitu alami dan unik. Anda bersyukur negara anda memiliki kekayaan alam yang khas dan eksotis ini) ujar Helen JR Marvis, seorang wisatawan asal Kanada pada saya awal Juni lalu, ketika bertemu di Pink Beach.
Helen adalah salah seorang dari rombongan wisatawan asal Kanada yang sudah lama mendengar kabar tentang Pink Beach. Nama Pink Beach cukup tersohor di kalangan wisatawan manca negara, khususnya Kanada, yang senang berwisata bahari. Pasalnya pantainya berpasir halus dan berwarna merah muda.
Hari itu, saya tak hanya bertemu Helen dan rombongannya.Ada beberapa turis dari Jepang dan Australia. Beberapa turis lokal, menikmati keindahan dan uniknya Pink Beach.
Dari beberapa obrolan dengan para turis itu, ada hal yang istimewa di Pinck Beach di bandingkan pantai Bahama. Karangnya masih perawan, hutannya alami, ombaknya tipis, pasir pinknya begitu banyak, tak ada penduduk dan tidak komersial.
“In the Bahamas it’s all commercial and full of patches. Here it is not. It’s exciting, ”
(Di Bahama semuanya sudah komersil dan penuh tempelan. Di sini tidak. Sungguh menggairahkan) papar Helen membandingkan. Helen mengaku, dia sudah sering ke Bahama, dan menjejakkan kaki di Pink Beac baru kali pertama.

Pulau Komodo NTT : Indah dan Uniknya Pink Beach
Warna
Bagi para turis seperti Helen, ada semacam keyakinan bahwa terjadinya warna pink pada pasir itu berasal dari pipe corral atau terumbu karang berbentuk pipa yang mati secara alami kemudian hancur menjadi butiran halus pasir berwarna merah muda. Proses itu diperkirkan terjadi ratusan tahun lalu. Bahkan ada yang memperkirakan ribuan tahun lalu.
Tapi ada juga pendapat warna merah pada pasir di Pink Beach dikarenakan perubahan warna pada pasir, karena hewan mikroskopik semacam amuba, bernama Foraminifera yang memproduksi warna merah atau pink terang pada karang. Warna pada karang ninilah akhirnya ikut memberi warna pada pasir yang kemudian tersapu ombak hingga ke pantai.
Sejauh ini memang masih perlu penelitian dan kajian. Karena tak jauh dari area Pink Beach, pantainya tidaklah berarna pink, bahkan teramat sulit mencari sebutir pasir berwarna pink. Pantainya berpasir putih biasa. Mengapa pipe coral tak mencapai pantai di sekitarnya? Mengapa hewan mikroskopik yang memproduksi warna pink dan merah sampai ke pantai sebelahnya?
Pantai yang nyaman dan terasa hening itu memang memiliki pasir yang unik. Ada pasir berwarna merah di antara pasir putih. Bila datang ombak menyapu pasir dan menariknya, maka warna pasir tersebut berubah menjadi pink tua. Butiran pasirnya  halus dan empuk.Bila bertelanjang kaki di atasnya sungguh nikmat. Kadang kita merasa berjalan di atas tumpukan sekam untuk pencuci piring. Kadang bagai merasa di atas tumpukan tepung.
Di bentangan pasir Pink Beach inilah, Helen dan teman-temannya berjemur sepuasnya. Mereka menikmati sengatan matahari dan hamparan warna merah muda yang menggoda. You do not come bask with us? ( Kau tak ikut berjemur dengan kami? “) tanya Sandra Wiliam, teman Helen ketika mereka berbaring seenaknya di pantai itu.Sementara para turis lokal, asyik berendam di pantai.
“Di sini, di pantai ini suasana eksotis sekali karena kaya dengan warna. Tak hanya merah muda. Ada putih, biru tua, biru muda. Seakan bermandi dengan warna,” sambung Sandra setelah beberapa jam lalu ia menemani saya bersnorkeling.
Bersnorkeling
Para turis lokal juga mengaku, disamping pantainya yang indah dan unik, Pink Beac juga merupakan salah satu tempat wisata bersnorkeling. Hamparan lautnya yang tenang, air lautnya yang jernih, dengan aneka terumbu karang di bawahnya menjadi sorga para pesnorkeling dan pediving.
 Pulau Komodo NTT : Indah dan Uniknya Pink Beach
Aneka ikan hias yang berenang di terumbu penuh warna sungguh menggoda siapapun untuk berenang,bersnorkeling dan diving. Panoramanya pun indah. Pantai ini berlatar belakang perbukitan yang memang tak sulit didaki. Bentuk bukitnya ada yang menyerupai stupa.
“Ini salah satu tempat untuk bersnorkeling,” papar Ferdy Setiawan seorang wisatawan asal Jakarta. Ferdy yang mengantongi sertifikat diving nasional ini mengaku bahwa ia sudah dua kali ke Pink Beac. Banyak tempat bersnorkeling di wilayah timur Indonisa salah satu yang “wajib” dikunjungi tentu saja Pink Beach, tambahnya.
Di pantai ini selain asyik berfoto, berjemur, berenang, atau sekadar rehat-rehat juga cocok untuk dijadikan tempat menenangkan hati.Susana pantai yang alami dan terjaga. Tidak ramai dan komersil, bisa melupakan kepenatan dan kemusut pikiran selama kita seharian bekerja, lanjut Ferdy.
“Di sinilah surganya bersenorkeling dan diving. Banyak hard corals dan soft corals yang berwarna-warni dan masih sehat. Ditambah lagi banyaknya ikan-ikan hias, seperti clown fish (disebut Nemo) butterfly fish, dan bat fish,” terangnya lagi.
Tujuan Wisatawan
Pantai yang unik dan alami ini memang menyedot banyak perhatian. Wisatawan manca negara dan lokal memang sudah mulai ramai berkunjung ke sini. Sebagaian besar untuk menikmati ke unikan pantai dan suasana sepi, alami dan tidak komersial itu. Yang utama tentu saja untuk bersnorkeling dan diving.
Jangan lupa, Pink Beach memang sudah menjadi ” buruan” perusahaan besar untuk dijadikan objek atau latar/ilustrasi iklan produk mereka. Di pihak lain, Pink Beach dijadikan tujuan utama bagi para rumah wisata bahari dalam dan luar negeri sebagai tempat untuk senorkeling dan diving.
Makna “ramai” tentulah bukan setiap hari puluhan pengunjung ada di Pink Beach. ” Dalam se wisatasan lokal bisa mencapai 50 orang. Manca negara bisa mencapai dua kali lipatnya,” ujar Reberto, salah seorang pemandu wisata di sana.
” Wisatawan biasanya berkunjung di bulan Juni dan Juli. Karena bulan itu, saatnya liburan panjang dan musim panas. Tidak akan ada curah hujan. Jadi tidak mengganggu perjalanan. Atau kegiatan menyelam dan berenang,” tambahnya.
Namun sebagai lokasi tujuan para wisatawan, Pink Beach memang terkendala infrastruktur yang belum memadai. Roberto melihat, bukan saja permasalahan speed boat atau kapal nelayan yang harus disewa dengan mahal bila ingin ke Pink Beac, tapi transportasi darat dari Bandara Komodo ke Labuan Bajo terganggu dengan kondisi jalan yang banyak berlubang. Kualitas aspal yang buruk membuat jalan darat sulit dilalui kenderaan roda empat dengan lancar dan nyaman.
Pulau Komodo NTT : Indah dan Uniknya Pink Beach
Roberto menilai, pemerintah daerah maupun pusat tak memiliki keseriusan untuk membangun sarana wisata di Pink BeacH. “Selayaknya sudah dibangun penginapan atau pondok wisata di tempat ini,” paparnya. Karena selama ini, kunjungan wisata yang lumayan ramai itu, hanya dinikmati segelintir orang di NTT. “Yang menikmati uang-uang para turis itu hanya pemilik speed boat, kapal pesiar, rakyat jelata tak mendapatkan rezeki apa-apa,” keluhnya. Bila saja sarana penginapan, pondok seni tempat penduduk lokal menjual kerajinan khas NTT disiapkan, diyakini wisatawan pasti bisa menginap berhari-hari untuk menikmati Pink Beach. ” Dampaknya tentu saja akan sedikit mensejahterkan penduduk lokal,” tandas Roberto.

Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat

A. Selayang Pandang

Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa dan pecinta alam dari mancanegara. Suhu udara rata-rata sekitar 20?C; terendah 12?C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Pada Juli, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan kapan saja. 

Gunung Rinjani terletak di sebelah utara Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia sehingga termasuk dalam seven sumit Indonesia. Ketinggian puncak Gunung Rinjani hanya dikalahkan oleh Cartenz Pyramid di Papua dan Gunung Kerinci di Sumatra. Gunung Rinjani tidak hanya dikenal oleh warga Indonesia, namun juga dikenal oleh wisatawan asing. Setiap tahun tercatat ribuan wisata asing dan domestik yang mendaki gunung berketinggian 3.726 m dpl ini.
Hutan di Gunung Rinjani termasuk hutan jenis heterogen dan pada titik-titik tertentu berupa hutan jenis homogen. Pada ketinggian 1000 - 2000 m dpl akan ditemui bermacam-macam tumbuhan seperti beringin (ficus superb), garu (dysoxylum sp), dan perkebunan penduduk yang ditanami sayur-sayuran seperti kol, cabai, bawang, dan juga kentang. Pada ketinggian 2000-3000 m dpl, vegetasi yang dominan adalah cemara gunung (casuarina junghuniana). Sedangkan pada ketinggian 3000 m dpl ke atas terdapat jenis rumput-rumputan dan bunga edelweiss (www.trekkingrinjani.com). Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang ke arah timur dan barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak seluas 11.000.000 m2 dengan kedalaman 230 m. Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (Gunung Baru Jari) yang memiliki kawah berukuran 170m × 200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl (www.balioutbound.com).

 
Gunung Rinjani Tampak dari Kejauhan
Sumber Foto: http://jimzzz.wordpress.com

Berdasarkan cerita yang beredar di Suku Sasak yang bermukim di sekitar Gunung Rinjani, gunung tersebut menyimpan sejumlah misteri, salah satunya adalah tentang keberadaan Dewi Anjani yang. Dewi Anjani dipercayai sebagai keturunan langsung Raja Selaparang yang diperoleh dari hasil pernikahan dengan mahluk halus yang ada di Gunung Rinjani. Kerajaan Selaparang adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Pulau Lombok sekitar abad 13 dan runtuh pada abad 16. Pusat kerajaan ini di masa lampau berada di Selaparang, yang saat ini menjadi Desa Selaparang, Kecamatan Swela, Lombok Timur.